Posted in Buku, Fiksi Fantasi, Kertas Pasir, puisi, sastra

Sinopsis Kaldera (Antologi Puisi)

Dengan senyum mengejek, Aku yang terefleksi di cermin berkata, “Aku adalah Fiksi Fantasimu. Aku adalah duniamu. Tidakkah kau kenali Aku?”

Kuingat kuat-kuat lembar kertas pasir yang kau tuliskan

Melawanlah meski itu kata terakhir yang akan kauingat

Kata-kata adalah jiwa zamannya. Yang bergerak meletup-letup, menari, dan menggugat. Kaldera merupakan antologi puisi yang tersusun atas tiga fragmen besar: Fantasi, Roman, Resistance. Ketiga fragmen tersebut dapat dinikmati sebagai satu sajian tersendiri ataupun dapat dikaitkan dengan pigura makronya.

Mungkin kita hanya perlu menghadirkan tanya, tanpa perlu menemukan jawab

Author:

Suka menulis dan membaca

Leave a comment