Posted in Aku

Weekend Bersama Tulisan dan Bacaan

Hari Sabtu dan Ahad kemarin (23 dan 24 Februari 2013) saya pun tenggelam dalam dunia baca dan tulis. Semula saya ingin menggunakan 2 hari itu secara spartan untuk menuntaskan satu pekerjaan kantor. Tapi pada implementasinya hari Sabtu 23 Februari 2013 gagal saya gunakan untuk mengerjakan pekerjaan kantor. Reason? Dikarenakan rumah saya sedang ‘diobrak-abrik’. ‘Obrak-abrik’ ini dikarenakan di bulan Maret ini kakak saya akan melangsungkan pernikahan. Maka segala persiapan pun dilakukan oleh dirinya. Mulai dari pengecatan rumah, pemindahan sejumlah lemari, dan sebagainya. Alhasil itu cukup mempengaruhi mood saya untuk menulis. Tumpukan barang yang menggunung di ruang tv, pekerja yang lalu lalang, gunungan koran dan buku di kamar depan, menjadi paduan yang menurunkan tensi semangat menulis.

Alasan lainnya ialah karena secara formal hari Sabtu adalah hari libur. Ternyata itu cukup membuat jam biologis saya melambat dan menginginkan rehat sejenak. Selain itu saya juga memuaskan diri dengan membaca buku, majalah, koran dan tadarus. Boleh dikata di hari kerja pembacaan buku, majalah, koran, tadarus secara totalitas kerap gagal terlaksana. Itulah yang menimbulkan kerinduan tertentu untuk menuntaskan kesemuanya dalam satu hari. Dan saya pun akhirnya pada hari Sabtu terlelahkan dalam membaca. Rupanya membaca banyak bahan bacaan dapat menerbitkan kantuk.

Mengerjakan pekerjaan menulis di weekend juga merupakan upaya logis saya untuk menuntaskan pekerjaan sesuai deadline. Baiklah saya akan lebih workaholic lagi. Dengan demikian akan lebih panjang lagi waktu saya bergelut dengan aksara. Saya percaya akan ada ganjaran positif dari jam-jam panjang yang saya lalui dalam menulis. Saya percaya mengerjakan tulisan dalam durasi panjang akan menimbulkan ‘sakit’ tertentu. Yap ‘sakit’ dikarenakan akan ada resistensi tertentu dari tubuh. Ibaratnya melakukan kegiatan yang tidak terbiasakan dalam habbit. Namun mari melihatnya dari sisi paling terang dan positif. Pekerjaan kantor akan terselesaikan, kemampuan saya pun akan semakin mumpuni dalam menulis. Dan saya percaya victory selalu menuntut pengorbanan. Victory selalu menuntut ‘sakit’ tertentu.

Weekend bersama tulisan dan bacaan juga merupakan konsekuensi logis dari sebuah pilihan hidup. Jalan intelektual memang membuat kita harus berakrab-akrab dengan ilmu. Menekuni ilmu dalam durasi yang panjang dan tekun. Dan saya ingin menjadi intelektual yang kapabel. Berbicara tentang menulis, saya juga ingin mengucapkan syukur dengan targetan blog personal saya yang kembali penuh terisi. Ada 5 posting tulisan baru yang saya lakukan. Dan bagi saya itu adalah sebuah sukses. Setelah sempat mengalami kemandekan posting tulisan baru, dan pressure dari pecutan pengerjaan tulisan formal pekerjaan, saya berhasil men-share via blog dengan cuma-cuma buat Anda semua sidang pembaca. Bagi saya menjadi blogger membuat saya tidak terbeli. Saya tidak dibayar untuk menuliskan ragam tulisan di blog personal saya. Saya merasa merdeka. Dengan bebas menurunkan tulisan yang berkenan di pikiran saya. Saya merasa kuat. Dikarenakan via blog saya dapat melakukan sebaran ilmu. Memberi pengetahuan via blog. Ada kepuasan tersendiri dengan menghidupi blog personal saya. Dan sekaligus menandaskan tentang kebermaknaan hidup.

Saya cukupkan sekian. Bagaimana Anda menghabiskan weekend Anda tempo hari?

Author:

Suka menulis dan membaca

2 thoughts on “Weekend Bersama Tulisan dan Bacaan

Leave a reply to faras Cancel reply