Posted in Musik, puisi, sastra

Suatu Kaca Benggala

Kini, lidah terkunci

Diam, tapi tak diam

Berkelana pikiran

Ulang-alik masa lalu-masa depan

            Apakah hidupku tak berarti?

            Kunci-kunci ingatan,

            Dibuka,

            Dan coba menafsirkannya,

            Suatu kaca benggala

            Atau ku salah?

            Terpasung masa lalu

            Tersandera masa depan

Pasir hisap waktu

Mengayuh, meronta

Black hole,

Terserap ke problematik

            Susuri terowongan itu

            Berharap cahaya menjelang

            Kelam menjerat erat, lekat

            Menahan sayapku

            Luka di sekujur jiwa

* Puisi ini terinspirasi dari lagu “Mengunci Ingatan” dari Barasuara & “Langit Tak Mendengar” dari Peterpan

Author:

Suka menulis dan membaca

Leave a comment